Mohon Maaf Atas Ketidak Nyamanan Anda Dalam Mengakses Sebagian Link, Karena Masih Dalam Perbaikan
Home » » Lady Gaga Dibalik Konspirasi dan Konsernya Di Indonesia

Lady Gaga Dibalik Konspirasi dan Konsernya Di Indonesia

Written By andalas journal of history on Minggu, 18 Maret 2012 | 22.10


Lady Gaga, itulah nama tenar dari seorang wanita yang bernama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta. Siapa yang tak mengenal wanita yang lahir pada tanggal 28 Maret 1986 di kota New York ini. Namanya begitu melambung setelah debut album perdananya “The Fame” di tahun 2008. Di tambah lagi dengan keberhasilannya dalam meraih penghargaan Grammy 2010 untuk kategori Best Electronic/Dance Album dan Best Dance Recording. Sebagai seorang penyanyi yang tersohor seantero pelosok ini, agaknya kita bisa menyakiskan Kepiawaiannya dalam menyanyikan beberapa singlenya yang menjadi hits seperti "Poker Face", "Just Dance", "Bad Romance" dan "Telephone". Akan tetapi, Gaga bukanlah sekedar penyanyi Amerika Serikat yang biasa. Pasalnya gadis yang pernah mengenyam pendidikan di Tisch School of the Arts yang dikelola oleh Universitas New York pada usia 17 tahun ini banyak menuai kontroversi di dunia belantika musik. Kenapa? Karena aksinya yang begitu nyentrik dan terkesan aneh disetiap videonya. Dan hal inilah yang menjadi salah satu indikator yang membuat Lady Gaga menjadi cepat dikenal oleh masyarakat dunia. Sebut saja salah satu vidoenya yang diduga banyak menyimpan konspirasi didalamnya, yaitu Alejandro.

Tak sedikit sekiranya yang menyebut-nyebut bahwa Lady Gaga mempunyai maksud terselubung yang ingin dia sampaikan pada masyarakat luas melalui video-video klip nya. Seperti Alejandro yang telah disinggung di atas. Dalam sebuah buku yang ditulis oleh Afred Suci beserta kontributornya yakni  Ferdy Kurniawan & Nurul Ramadany A.R, berjudul “ 151 Konspirasi Dunia” dituliskan bahwa Lady Gaga memunculkan berbagai simbol-simbol yang berkaikan dengan satanic dan iluminati di video klip Alejandro-nya. Beberapa simbol tersebut seperti adanya simbol salib terbalik yang sering bermunculan di video ini. Simbol Salib terbalik, merupakan tanda penyelewengan. Seperti yang telah kita ketahui, salib adalah lambang dari para penganut kristiani. Namun jika salib tersebut terbalik itu bermakna lain. Makna lain itu adalah berupa penyelewangan dari Tuhan dan berpaling pada lucifer (iblis). Selain simbol salib terbalk tersebut, dalam video ini kita juga menyaksikan  Gaga memasukkan Kalung Rosario (Tasbih) kedalam mulutnya. Kalung Rosario adalah serangkaian manik-manik yang digunakan dalam tradisi Katolik untuk berdoa dan meditasi. Dalam Islam sendiri ada tasbih. Jadi dengan menelan tasbih, Gaga menggabungkan dalam dirinya simbol ketaatan dalam agama dan juga menggambarkan cara Gaga untuk mendapatkan Ketuhanan dengan caranya sendiri. Dia ingin mencapai Keilahian dengan caranya sendiri. Itu adalah prinsip aktif Lucifer. Jelas menunjukkan Gaga bukan menyembah Tuhan, tetapi Lucifer. Jika kita telisik dengan cermat video Alejandro tersebut, maka akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang bergelantungan dibenak kita. Ya, tampaknya Gaga bukan sekedar ingin berkarya saja dalam musiknya. Namun juga ingin memperoleh keinginannya yang tidak kita pahami sepenuhnya. Kendati demikian , tetap saja artis cantik yang satu ini begitu banyak di idolakan oleh masyarakat luas. Termasuk di dalamnya masyarakat Indonesia.

Mengingat Lady Gaga adalah penyanyi pop asal  Amerika yang banyak digemari oleh para remaja, maka perlu diperhatikan setiap performance Gaga itu sendiri. Alasannya aksi-aksi yang dia pertontonkan dalam setiap penampilannya, pun tak sepenuhnya bisa dijadikan suatu contoh baik bagi para generasi muda, khususnya generasi muda Indonesia. Wanita yang terlahir sebagai anak sulung ini kerap berpakaian minim disetiap videonya. Seperti para rekan-rekannya yang lain, seperti Rihanna, Beyonce, Nicki Minaj, dan penyanyi Amerika lainnya, Gaga tak kalah nyentrik-nya dalam berbusana. Bisa kita saksikan aksi wanita yang kini berusia 24 tahun itu dalam video masturbasi “Bad Romance”nya yang tak layak untuk dipertontonkan secara bebas oleh para generasi muda kita. Namun, masalah ini tidak jua menjadi perhatian oleh kita. Video-video klip Lady Gaga yang menimbulkan kontroversi  tersebut tidak mendapat semacam penolakan atau kecaman dari para aparat yang berwenang tetntang hal ini di Indonesia. Malah Konsernya akan segera diselenggarakan.

Benar! Baru-baru ini telah tersiar kabar bahwa Lady Gaga akan menggelar konsernya di Indonesia. kabar ini adalah kabar gembira bagi penggemar Lady Gaga (litle monsters) dan bisa jadi juga kabar yang tak cukup baik bagi beberapa kalangan masyarakat. Konser tersebut akan digelar pada 3 Juni 2012 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Di media cetak, Harian Seputar Indonesia, pada tanggal 11 Maret 2012 kemaren telah diberitakan bahwa di Jakarta Lady Gaga berhasil menyihir masyarakat Indonesia. Tiga bulan jelang konsernya di Jakarta, 35.000 tiket dari 40.000 tiket yang disediakan penyelenggara sudah terjual. Wajar jika konser penyanyi yang mempunyai julukan Poker Face ini dikatakan fenomenal. Alasannya, pertama, konser baru digelar pada 3 Juni 2012 nanti atau tiga bulan lagi. Tampak sekali betapa antusiasnya para penggemar Lady Gaga menyambut kedatangannya Di Indonesia.

Ini artinya para Little Monster (julukan fans Lady Gaga) di Tanah Air tidak mau ketinggalan menyaksikan konser yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta ini.Kedua, harga tiket yang cukup mahal untuk kelas masyarakat Indonesia. Promotor Big Daddy selaku penyelenggara mematok harga mulai dari Rp465.000 untuk tribune II serta masingmasing festival dan tribune I Rp750.000,tribune III (khusus wanita) Rp1,25 juta, reserved tribune Rp1,25 juta, serta gold circle Rp2,25 juta.

Ada yang mengganjal sebenarnya. Dibawah tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia, sebagian masyarakaa Indonesia yang berekonomi baik malah memfoyakan hartanya untuk menyaksikan aksi Lady Gaga ketimbang harus berbagi dengan mereka yang lebih membutuhkan. Telah kita ketahui bersama diatas, harga ticket konser penyanyi fenomenal ini tidaklah termasuk pada kategori murah. Namun, para penggemarnya lebih memilih untuk membali tiket konser tersebut. Padahal, Lady Gaga bukanlah sosok yang begitu layak untuk di agung-agungkan. Anehnya dia mampu menghinoptis masyarakat Indonesia dengan aksinya yang sebanrnya telah melanggar norma. Ini telah menunjukkan bukti yang nyata bahwa ternyata bangsa ini tak jua lepas dari kebobobrokan. Kebobobrokan norma seperti dia atas contohnya. Kita masih tetap berlagak pongah, seolah-olah tak kan terjadi apa-apa dengan masuknya pengaruh westernisasi yang telah merajai bangsa ini. Apakah karena penyaringan kita telah usang? Mungkin saja filterisasi yang telah kita lakukan sia-sia. Sebab apa? Sebab saringan  tersebut telah terlalu sering dipakai hingga rusak dan berlobang – lobang dimana-mana. Lalu? Mungkin kita patut untuk mengganti saringannya (filter) dengan yang lebih baru. Ya, jika filter-nya telah baru, maka akan lebih gampang untuk menyaring. Jika filternya tak lagi usang dan rusak, bisa saja pengaruh western tidak akan merajai kita(ulan)
Share this article :

Posting Komentar