Mohon Maaf Atas Ketidak Nyamanan Anda Dalam Mengakses Sebagian Link, Karena Masih Dalam Perbaikan
Home » » Seputar Kereta Api di Sumatera Barat

Seputar Kereta Api di Sumatera Barat

Written By andalas journal of history on Selasa, 21 Februari 2012 | 18.57



Akhir-akhir ini pelanggan kereta api semakin meningkat. Masyarakat merasa nyaman menggunakan transportasi ini. Walaupun beberapa saat lalu pernah terjadi kecelakaan yang menawaskan salah seorang pelanggan. Mereka ( siswa sekolah SMP ) terjatuh dari kereta api saat mereka bergelut di pintu gerbong kereta yang tidak ditutup dan akibatnya mereka terjatuh dari kereta. Salah seorang dari mereka tewas dan satu orang lainnya mengalami luka-luka. Namun atas  kejadian tersebut tidak mengurangi sama sekali pelanggan yang ingin memakai jasa transportasi ini.
“sebelum kejadian tersebut sebenarnya kami telah memperingatkan mereka agar tidak bermain-main dipintu gerbong kereta, namun mereka masih tetap saja tidak mengindahkan peringatan tersebut. Atas kejadian tersebut untuk sekarang ini kami telah meningkatkan keamanan pengguna kereta api dengan menutup pintu gerbong. Dan atas kejadin tersebut, walaupun hal tersebut bukan atas kesalahan dari pihak kami, kami tetap member pertanggung jawaban atas kecelakaan yang menimpa pelanggan kami dengan memberikan uang duka atau disebut juga dengan asuransi jiwa. Kami berkerja sama dengan asuransi jasa Raharja dimana jika pelanggan kecelakaan dan meninggal dunia, maka hal tersebut akan dibebankan pada asauransi yang telah kami sediakan sebanyak 60 juta. Sedangkan untuk korban yang luka-luka dan harus dirawat dirumah sakit, kami akan memberikan bantuan dana sebesar 10 juta untuk biaya perawatan korban” tutur suci elsamidari costomer service di PT KA Simpang aru.
Namun walaupun demikian, masyarakat malah semakin meningkat menggunakan trannsportasi ini. Karena dinilai lebih ekonomis dan system keberangkatannya tepat waktu. Biaya yang harus dikeluarkan pun cukup ekonomis yaitu hanya Rp 2.500 untuk kelas ekonomi.  sedangkan untuk kelas eksekutif pelanggan harus mengeluarkan uang sebesar Rp 8.000 untuk jalur padang-pariaman. Berangkat 2X sehari setiap jam 06.00 dan 13.30 untuk kelas ekonomi. Sedangkan untuk kelas eksekutif jam 9.30. Para pelanggan kelas ekonomi, kebayakan dari mereka adalah masyarakat yang mempunyai kesibukan antara jalur padang dan pariaman. Pelanggan yang menggunakan jasa transportasi ini adalah para pegawai Negeri maupun Swasta, para pelajar, mahasiswa dan masyarakat umun.

Sedangkan untuk kereta pariwisata dengan jalur padang panjang sawah lunto, pelanggan harus menggeluarkan uang sebesar Rp. 50.000 pulang pergi . kebanyakan pelanggan yang menggunakan transportasi ini adalah para turis yang ingin berkunjung ke kota tertua di Sumatera Barat yaitu Sawah Lunto.
Jika dilihat dari sejarah, perkeretaapian di sumatera barat sepat vacuum. Hal ini dikarenakan pada saat itu terjadi krisis moneter yang dampaknya juga dirasakan terhadap perkeretaapian. Namun pada tahun 2004 kereta api mulai diaktifkan kembali. Pengaktifan ini dikarena adanya anjuran dari pemerintahan pusat agar transportasi kereta api di sumatera barat dapat diaktifkan kembali. Melihat semakin besarnya peluang untuk kereta api untuk berkembang dan juga dilihat dari segi banyaknya wilayah sumatera barat yang dapat dijadikan sebagai tempat pariwisata. Pihak kereta api sendiri menginginkan tambahan untuk jalur kereta api hingga mencapai wilayah Pekan Baru. Akan tetapi untuk sekarang ini tentu membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini dikarenakan dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk pembabakan lahan dalam pembuatan jalur kereta api menuju wilayah-wilayah yang ingin dijangkau. Setidaknya hal tersebut baru dapat terwujud pada tahun 2020.  * (yuni )

Share this article :

Posting Komentar