Akhir-akhir ini pelanggan kereta api semakin
meningkat. Masyarakat merasa nyaman menggunakan transportasi ini. Walaupun
beberapa saat lalu pernah terjadi kecelakaan yang menawaskan salah seorang
pelanggan. Mereka ( siswa sekolah SMP ) terjatuh dari kereta api saat mereka bergelut
di pintu gerbong kereta yang tidak ditutup dan akibatnya mereka terjatuh dari
kereta. Salah seorang dari
mereka tewas dan satu orang lainnya mengalami luka-luka. Namun atas kejadian tersebut tidak mengurangi sama
sekali pelanggan yang ingin memakai jasa transportasi ini.
“sebelum kejadian tersebut sebenarnya kami telah
memperingatkan mereka agar tidak bermain-main dipintu gerbong kereta, namun
mereka masih tetap saja tidak mengindahkan peringatan tersebut. Atas kejadian
tersebut untuk sekarang ini kami telah meningkatkan keamanan pengguna kereta
api dengan menutup pintu gerbong. Dan atas kejadin tersebut, walaupun hal
tersebut bukan atas kesalahan dari pihak kami, kami tetap member pertanggung
jawaban atas kecelakaan yang menimpa pelanggan kami dengan memberikan uang duka
atau disebut juga dengan asuransi jiwa. Kami berkerja sama dengan asuransi jasa
Raharja dimana jika pelanggan kecelakaan dan meninggal dunia, maka hal tersebut
akan dibebankan pada asauransi yang telah kami sediakan sebanyak 60 juta.
Sedangkan untuk korban yang luka-luka dan harus dirawat dirumah sakit, kami
akan memberikan bantuan dana sebesar 10 juta untuk biaya perawatan korban”
tutur suci elsamidari costomer service di PT KA Simpang aru.
Namun walaupun demikian, masyarakat malah semakin
meningkat menggunakan trannsportasi ini. Karena dinilai lebih ekonomis dan
system keberangkatannya tepat waktu. Biaya yang harus dikeluarkan pun cukup
ekonomis yaitu hanya Rp 2.500 untuk kelas ekonomi. sedangkan untuk kelas eksekutif pelanggan
harus mengeluarkan uang sebesar Rp 8.000 untuk jalur padang-pariaman. Berangkat
2X sehari setiap jam 06.00 dan 13.30 untuk kelas ekonomi. Sedangkan untuk kelas
eksekutif jam 9.30. Para pelanggan kelas ekonomi, kebayakan dari mereka adalah
masyarakat yang mempunyai kesibukan antara jalur padang dan pariaman. Pelanggan
yang menggunakan jasa transportasi ini adalah para pegawai Negeri maupun
Swasta, para pelajar, mahasiswa dan masyarakat umun.
Sedangkan untuk kereta pariwisata dengan jalur padang
panjang sawah lunto, pelanggan harus menggeluarkan uang sebesar Rp. 50.000
pulang pergi . kebanyakan pelanggan yang menggunakan transportasi ini adalah
para turis yang ingin berkunjung ke kota tertua di Sumatera Barat yaitu Sawah
Lunto.
Jika dilihat dari sejarah, perkeretaapian di sumatera
barat sepat vacuum. Hal ini
dikarenakan pada saat itu terjadi krisis moneter yang dampaknya juga dirasakan
terhadap perkeretaapian. Namun pada tahun 2004 kereta api mulai diaktifkan
kembali. Pengaktifan ini dikarena adanya anjuran dari pemerintahan pusat agar
transportasi kereta api di sumatera barat dapat diaktifkan kembali. Melihat
semakin besarnya peluang untuk kereta api untuk berkembang dan juga dilihat
dari segi banyaknya wilayah sumatera barat yang dapat dijadikan sebagai tempat
pariwisata. Pihak kereta api sendiri menginginkan tambahan untuk jalur kereta
api hingga mencapai wilayah Pekan Baru. Akan tetapi untuk sekarang ini tentu
membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini dikarenakan dibutuhkan waktu yang
cukup lama untuk pembabakan lahan dalam pembuatan jalur kereta api menuju
wilayah-wilayah yang ingin dijangkau. Setidaknya hal tersebut baru dapat
terwujud pada tahun 2020. * (yuni )
Posting Komentar