Mohon Maaf Atas Ketidak Nyamanan Anda Dalam Mengakses Sebagian Link, Karena Masih Dalam Perbaikan
Home » » DO, SALAH SIAPA?

DO, SALAH SIAPA?

Written By andalas journal of history on Kamis, 02 Februari 2012 | 06.04



PADANG. AOJH. Drop out  (DO) bukanlah masalah geleng, hal ini menyangkut masa depan seorang mahasiswa. Diberlakukannya surat ederan Nomor 655/UN16/PP/2011 tanggal 19 Januari 2012 yang memberikan sanksi berupa DO dan pindah kepada mahasiswa 2009 yang tidak memenuhi syarat yang telah ditetapkan mengundang reaksi keras dari mahasiswa.

Ratusan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa pada Senin, 30 Januari 2012 sebagai bentuk penolakan  diberlakukannya keputusan ini. Mahasiswa menyampaikan tuntutan agar rector membatalkan keputusan ini. Mahasiswa merasa hal ini sangat merugikan mahasiswa dan dirasa telah melanggar hak asasi manusia (HAM).

Mahasiswa yang mengikuti aksi ini menyatakan kesalahan dirasa bukan hanya berasal dari mahasiswa saja, namun juga merupakan kesalahn sistim seperti portal yang bermasalah atau adanya kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh ICT.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Gubernur BEM Fakultas Ilmu Budaya, Eldo Accarja yang menyatakan bahwa pemberlakuan sistim DO belum bisa dilakukan sekarang. Ini dikarenakan banyaknya sistim yang harus diperbaiki terlebih dahulu seperti sistim ICT/ portal. Selain itu pihak rektorat dirasa terlalu gegabah menetapkan surat ederan ini tanpa terlebih dahulu melakukan pendekatan terhadap psikologi dan culture social mahasiswa. Kemudian tidak berjalannya fungsi pembimbing akademik (PA) dirasa juga perlu dipertanyakan.

Mengutip pernyataan rector UNAND, Werry Darta Taifur pada Singgalang 31 Januari 2012, beliau mengakui bahwa mahasiswa telah diberikan peringatan sebelumnya dengan jalan memberikan waktu satu tahun untuk memperbaiki namun tetap tidak berubah. Penetapan surat ederan Nomor 655/UN16/PP/2011 diakui mahasiswa baru bisa diberlakukan apabila sistim yang ada diperbaiki terlebih dahulu.(Rani)
Share this article :

Posting Komentar