Mohon Maaf Atas Ketidak Nyamanan Anda Dalam Mengakses Sebagian Link, Karena Masih Dalam Perbaikan
Home » » UANG PRATIKUM MAHASISWA NON-EKSAK DIKEMANAKAN?

UANG PRATIKUM MAHASISWA NON-EKSAK DIKEMANAKAN?

Written By andalas journal of history on Kamis, 02 Februari 2012 | 06.21

Oleh: Ilham Perwira

PADANG. AOJH. Awal semester genap ini mahasiswa non-eksak angkatan 2010 dan 2011 Universitas Andalas (UNAND) digemparkan oleh kenaikan uang kuliah. Uang semester yang biasanya hanya Rp. 950.000,- naik menjadi Rp 1.150.000,- dikarenakan tambahan pembayaran untuk biaya pratikum mahasiswa sebasar Rp. 200.000,-.
 
Kenaikan uang smester ini menghebohkan mahasiswa dikarenakan terkesan mendadak dan kurangnya sosialisasi kepada mahasiswa, ditambah lagi mahasiswa fakultas non-eksak yang notabenya adalah orang sosial tidak pernah ada kegiatan pratikum namun tetap harus membayar uang pratikum.ditambah lagi kenaikan ini hanya untuk mahasiswa Universitas Andalas angkatan 2010 dan 2011.dan tidak meratanya pembayaran uang pratikum tersebut di karenakan ada beberapa orang mahasiswa angkatan 2010 yang masih membayar uang semester sebesar Rp 950.000.
 
 Seperti halnya yang dialami oleh salah seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Frandinata Jawasbar, ia mengatakan, “ketika saya membayar uang kuliah disalah satu bank BNI yang ada di kota Padang, saya terkejut ketika teller menyebutkan uang kuliah saya hanya Rp 950.000,- sedangkan teman teman yang  melakukan  pembayaran melalui bank yang ada di PKM Rp 1.150.000,- 
 
Ketidak merataan pembayaran uang pratikum dan tidak adanya transparasi dari pihak terkait membuat mahasiswa merasa dicurangi. Gubernur BEM Fakultas Ilmu Budaya, Eldo Accarja menyatakan bahwa saat ini telah banyak pengaduan-pengaduan dari angkatan 2010 dan 2011 Fakultas Ilmu Budaya kepada BEM. Hal yang senada juga dialami oleh BEM-KM UNAND yang menerima banyak laporan mengenai uang pratikum yang dirasa tidak selayaknya dibebankan kepada mahasiswa non-eksak yang tidak melakukan praktek labor.
 
Mahasiswa mengaku ketika ditanyakan kepada pihak Fakultas, mereka terkesan berbelit-belit. Akibatnya mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya yang di motori oleh BEM Fakultas rencananya akan menggelar rapat terbuka dengan pihak fakultas pada hari kamis, 2 Februari 2012 yang membahas persoalan kenaikan uang smester dan masalah-masalah lainnya. Pertemuan ini diharapkan mendapatkan titik terang dan kejelasan. Namun jika tidak maka mahasiswa akan melakukan aksi lanjutan.
 
Hasil rapat terbuka tadi yang membahas tentang kenaikan uang kuliah yang digunakan untuk pembayaran pratikum pihak rektoran baralasan untuk biaya labor-labor dan uang kuliah lapangan, namun pada kenyataanya praktek lapangan mahasiswa fakultas ilmu budaya mereka membayar pribadi, pihak rektoran juga mengeluhkan pemotongan dana dari universitas untuk fakultas ilmu budaya yang membuat pihak PD 1 kewalahan mengalokasi dana untuk segala kegiatan mahasisiwa, dosen, dosen honor, dll.
Share this article :

Posting Komentar