Oleh:
Ilham Perwira
PADANG. AOJH. Awal
semester genap ini mahasiswa non-eksak angkatan 2010 dan 2011 Universitas
Andalas (UNAND) digemparkan oleh kenaikan uang kuliah. Uang semester yang
biasanya hanya Rp. 950.000,- naik menjadi Rp 1.150.000,- dikarenakan tambahan
pembayaran untuk biaya pratikum mahasiswa sebasar Rp. 200.000,-.
Kenaikan
uang smester ini menghebohkan mahasiswa dikarenakan terkesan mendadak dan
kurangnya sosialisasi kepada mahasiswa, ditambah lagi mahasiswa fakultas
non-eksak yang notabenya adalah orang sosial tidak pernah ada kegiatan pratikum
namun tetap harus membayar uang pratikum.ditambah lagi kenaikan ini hanya untuk
mahasiswa Universitas Andalas angkatan 2010 dan 2011.dan tidak meratanya
pembayaran uang pratikum tersebut di karenakan ada beberapa orang mahasiswa
angkatan 2010 yang masih membayar uang semester sebesar Rp 950.000.
Seperti halnya yang dialami oleh salah seorang
mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Frandinata Jawasbar, ia mengatakan, “ketika saya
membayar uang kuliah disalah satu bank BNI yang ada di kota Padang, saya
terkejut ketika teller menyebutkan uang kuliah saya hanya Rp 950.000,-
sedangkan teman teman yang melakukan
pembayaran melalui bank yang ada di PKM Rp 1.150.000,-
Ketidak
merataan pembayaran uang pratikum dan tidak adanya transparasi dari pihak
terkait membuat mahasiswa merasa dicurangi. Gubernur BEM Fakultas Ilmu Budaya,
Eldo Accarja menyatakan bahwa saat ini telah banyak pengaduan-pengaduan dari
angkatan 2010 dan 2011 Fakultas Ilmu Budaya kepada BEM. Hal yang senada juga
dialami oleh BEM-KM UNAND yang menerima banyak laporan mengenai uang pratikum yang
dirasa tidak selayaknya dibebankan kepada mahasiswa non-eksak yang tidak melakukan
praktek labor.
Mahasiswa
mengaku ketika ditanyakan kepada pihak Fakultas, mereka terkesan
berbelit-belit. Akibatnya mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya yang di motori oleh
BEM Fakultas rencananya akan menggelar rapat terbuka dengan pihak fakultas pada
hari kamis, 2 Februari 2012 yang membahas persoalan kenaikan uang smester dan
masalah-masalah lainnya. Pertemuan ini diharapkan mendapatkan titik terang dan
kejelasan. Namun jika tidak maka mahasiswa akan melakukan aksi lanjutan.
Hasil
rapat terbuka tadi yang membahas tentang kenaikan uang kuliah yang digunakan
untuk pembayaran pratikum pihak rektoran baralasan untuk biaya labor-labor dan
uang kuliah lapangan, namun pada kenyataanya praktek lapangan mahasiswa
fakultas ilmu budaya mereka membayar pribadi, pihak rektoran juga mengeluhkan
pemotongan dana dari universitas untuk fakultas ilmu budaya yang membuat pihak
PD 1 kewalahan mengalokasi dana untuk segala kegiatan mahasisiwa, dosen, dosen
honor, dll.
Posting Komentar