Mohon Maaf Atas Ketidak Nyamanan Anda Dalam Mengakses Sebagian Link, Karena Masih Dalam Perbaikan
Home » » Unand dengan Permasalahan pedagang kaki lima di area kmpus,Jalan panjang menuju World class University

Unand dengan Permasalahan pedagang kaki lima di area kmpus,Jalan panjang menuju World class University

Written By andalas journal of history on Senin, 13 Februari 2012 | 04.51

    Jalan panjang menuju World Class University. Mengapa dikatakan seperti untuk Unand? Entahlah akupun tak bisa memastikannya, seberapa panjangnya jalur jalan yang harus ditempuh Unand menjadi World Class University, entah seberapa banyak lika liku yang akan ditempuh, entah seberapa banyak terlewati persimpangan yang penuh dengan anak jalanan yang tak sekolah untuk mengemis, entah seberapa panjang terlewati trotoar yang penuh pedagang kaki lima yang menangis mempertahankan tokonya. Entahlah.

    Saat menulis artikel ini, saya mencari dikedudukan berapa posisi Unand di Padang. Wah kalau di Padang sungguh nomor satu. Lalu posisinya di Sumbarpun masih nomor satu. Kemudian di Sumatera, agak turun sedikit di nomor dua . Turun beberapa langkah ke nomor 11 untuk skala Indonesia (kata rektor disetiap pembukaan maba sih begitu) . Mundur menjadi puluhan derajat bila skala Asia di urutkan. Nah apalagi di dunia unand berada ditingkat 3229) .

  . Akan tetapi, saya sebagai orang yang telah berkuliah ria di Unand dan pernah juga melawat universitas lain, merasa yakin akan bergesernya posisi kedudukan unand merangkak ke atas. Salah satunya permasalahn pedagang kaki lima yg biasa disebut oleh warga UNAND “Amak2 barak”.Amak Amak ini umum nay merupakan warga pribumi sekitar kampus UNAND.mereka mencoba mangais rezeki dari penjualan makanan makanan kecil yg ada.Disetiap sudut ruangan bisa kita temui amak2 ini.

   Pihak UNAND pun sudah sering kali memindahkan pakasa amak2 ini ,namun sering terjadi kontrofersi cara pemindahan tersebut dan solusi yg silakukan oleh pihak kampus dalam masalah ini.Pihak UNAND sudah menyediakan tempat khusus bagi amak2 ini namun karena tempatnya yang kurang strategis ,amak2 itupun kembali berjualan di tempat awal nya.salah seorang amak2 yg bernama jasniar(56) tahun yg berdomisili si limau manih.menagatakn ia disini Cuma untuk mencari uang pembeli beras jadi biarkan mereka berdagang disini mereka pun tak menggangu aktifitas kuliah..,

   Ditempat lain saya juga mewancarai Pembantu Dekan 3 fak ilmu Budaya,Anantona, Ia mengatakn bahwa pihak kampus telah menyediakan tempat bagi mak2 ini berdagang,dan pihak UNAND telah menfasilitasi nya,agar keindahan dan ketertiban Kampus tetap terjaga..,sampai sekarang permasalahan ini masih didebatkan oleh aktivis kampus,pihak UNAND d pihak-pihak lain nya, Sungguh panjang perjalanan Universitas yg berencana menuju World Class University..,

Share this article :

Posting Komentar